-->

UANG THR (Tunjangan Hari Raya), HARUSNYA DIGUNAKAN UNTUK APA AJA SIH?


UANG THR, HARUSNYA DIGUNAKAN UNTUK APA AJA SIH  ?


UANG THR (Tunjangan Hari Raya), HARUSNYA DIGUNAKAN UNTUK APA AJA SIH?
Sumber : pixabay.com


Tidak terasa hari raya lebaran akan menyapa umat muslim dalam beberapa hari kedepan, ada berbagai hal yang biasanya dilakukan oleh setiap orang yang merayakannya, salah satunya adalah berbelanja baju baru, sepatu baru, celana baru dll atau yang biasa dikenal dengan istilah baju lebaran. Rasanya bagi sebagian kalangan membeli sesuatu yang serba baru di hari lebaran sudah menjadi tradisi dan keharusan, padahal itu semua tidak wajib atau bahkan sunah sekalipun kan ? Darimana sumber keuangan kita selama akhir Ramadhan sampai dengan hari raya ? dominasi pendanaan pasti akan berasal dari Tunjangan Hari Raya (THR). Akan sangat krusial jika pendanaan hanya berasal dari uang THR saja dan kita tidak mengaturnya, bisa jadi celaka 13, apalagi jika harus berutang kepada pihak lain, Riba lagi ! mengerikan !

Mengelola dan menempatkan dana THR perlulah ketelitian dan kesesuaian pos, jangan sampai uang THR semua masuk ke kasir-kasir mall atau kasir rumah makan.
Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).  

Maksudnya adalah mereka menyerupai setan dalam hal ini. So, jangan boros ya !
Kita perlu merencanakan keuangan hari raya kita, jika tadi sempat disinggung pengeluaran untuk baju lebaran, apa kabar dengan biaya mudik, tradisi memberi uang kepada anak kecil di keluarga, zakat fitrah dll ? pasti cukup membingungkan untuk mengaturnya jika tidak mempuyai rencana yang jelas.

Berbicara besaran jumlah uang THR tentunya relatif, ada yang berada di kisaran ratusan ribu sampai mungkin belasan juta, besaran ini tentunya masih bisa bertambah dari gaji pokok yang diterima juga, karena biasanya gaji pokok di beberapa instansi diberikan bersamaan atau berdekatan dengan THR. Semua akan terasa aman jika penggunaannya tepat. Saya akan bagikan beberapa pos yang mungkin bisa dijadikan acuan, saya membaginya ke skala prioritas dari yang wajib sampai low priority, dan bahkan bisa saving juga dong 

  • Zakat

Wajib pos ini ada di posisi yang teratas sebagai seorang muslim, jika zakat tidak kita keluarkan maka kita bukanlah seorang muslim ! Ya, karena zakat sudah jelas sebagai salah satu rukun Islam, jika tidak ditunaikan maka rusaklah rukun Islam.

“Saya pernah berada di antara kaum Quraisy. Kemudian Abu Dzar lewat dan berkata, ‘Sampaikanlah berita gembira pada orang-orang yang menyimpan  hartanya (tidak mau membayar zakat) bahwa punggung mereka akan disulut hingga keluar dari lambungnya, dan tengkuk mereka dicos hingga keluar dari keningnya’.” (HR Bukhari)
Terlebih ini momen Ramadhan, akan ada zakat fitrah yang harus dikeluarkan

  • Sedekah

Sebagai muslim haruslah yakin dan percaya bahwa sedekah itu mengayakan, disamping itu sedekah adalah amalan yang sangat luar biasa dan bisa menjadi pemberat amal kebaikan kita di yaumil hisab nanti, apalagi amalan sedekah yang dilakukan pada bulan suci Ramadhan, memberi makan orang berbuka dll, itulah kenapa pos ini juga ada di atas sebagai seorang muslim yang taat.

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
Pos zakat dan sedekah ini bisa dialokasikan 10% dari uang THR anda. 10% akan digunakan untuk zakat fitrah, zakat maal (jika ada), sedekah, infaq

  • Utang dan Cicilan

Pos ini tentunya menjadi prioritas selanjutnya, bagaimana tidak  ? utang tercatat sebagai kewajiban yang harus dipenuhi dan dibayar. Janganlah anda mangkir dari kewajiban yang satu ini. Karena jika utang lunas, tidurpun akan pulas. Pastikan jangan utang RIBA ya ! idealnya pos ini tidak lebih dari 30%, karena jika utang kita mencapai misal 50% pendapatan kita, kita tidak akan kesulitan untuk biaya sehari-hari, apalagi saving. Syukur-syukur jika tidak ada utang, maka pos 30% bisa dialokasikan ke pos lainnya.

  • Saving

Jangan berpikiran ini momen lebaran dan banyak pengeluaran, kita dengan ringannya mengeluarkan uang di kantong tanpa adanya saving. Simpan sebagian uang kita di tabungan, jika ada lebih bisa di investasikan. Menabung akan lebih utama, karena tidak semua orang paham akan investasi, tapi bagi yang paham investasi, menabung dan invest akan lebih bijak. 10%-15% bisa dialokasikan untuk ini

  • Keperluan Mudik

Biaya mudik akan jadi pos selanjutnya karena lebaran tanpa mudik, bukanlah tradisi di Indonesia, mayoritas orang akan bermudik di hari raya. Buat catatan kecil atas pengeluaran yang biasa anda keluarkan setiap kali mudik, anda bisa evaluasi dari tahun sebelumnya, pos apa yang perlu atau tidak. Biaya bensin, tiket, tentunya akan menjadi primer disamping pengeluaran lainnya, bagi yang mudik keluar pulau akan lebih bijak jika sudah sebagian uang ditabung sebelumnya, sehingga tidak membebani uang THR. Anda mungkin bisa mengeluarkan pos yang tidak perlu misal makan di restoran saat mudik, jika uang pas-pasan bawa bekal adalah good idea, anda yang tau kondisi lapangan, anda yang buat anggaran. Don’t be lazy !

  • Pakaian Lebaran

Pos ini dibawah, karena ini bukan kewajiban, Ini hanyalah kebiasaan dan keinginan. Bukankah kita masih punya banyak pakaian layak sebelumnya ? Kenapa harus memaksakan jika masih punya pakaian layak. Beli pakaian secukupnya dan sebutuhnya. Anda bisa meredam hasrat berbelanja dengan itikaf di masjid, karena biasanya diskon besar-besaran adanya malam hari juga dan membuat naluri konsumtif anda bisa muncul. Perbanyak ibadah malam hari, ya itupun jika kuat, bisa jadi realistis dan kondisional hihihi. Kalopun harus beli baju, pastikan low budget dan memang perlu.
Pos ini dan keperluan mudik bisa anda alokasikan sekitar 30-40% dari uang anda.  

  • Dana Berbagi

Sudah menjadi kebiasaan dan tradisi hari raya untuk memberikan angpao kepada anak-anak kecil yang ada di keluarga kita. Pos ini relatif jika memang di keluarga anda tidak ada tradisi ini, atau jumlah anak-anak kecil ada sedikit, atau mungkin anda memang tidak biasa memberi, tapi menerima, boleh ugha tuh, hha. Pos ini bisa di kisaran 10% .

  • Dana Tak Terduga 

Sisa anggaran sekitar 10%-15% jangan anda habiskan, anda harus simpan di pos dana darurat. Dana ini bisa digunakan untuk hal darurat seperti sakit, mobil mogok, anak jajan dll. Jika anda sudah tahu berapa sisa rupiah anda disini. Buatlah rencana anggarannya ya !

Resume pos pengeluaran berdasarkan skala prioritasnya, dari high ke low

1.      Zakat & Sedekah 10%. Jika lebih that’s good
2.      Utang & Cicilan maks. 30%. Jika tidak ada that’s relief
3.      Saving & Investment 10%-15%. Jika bisa invest, why not ?
4.      Keperluan Mudik & Pakaian Lebaran 30%-40%, ingat jangan berlebihan ya !
5.      Dana Berbagi 10%. Cari peluang hemat tapi jangan juga pelit
6.      Dana Tak Terduga 10%. Trust me, it’s compulsory !

Highlights tips mengelola uang THR
  • Buat skala prioritas
  • Buat anggaran dan catatan
  • Sediakan beberapa kantong uang untuk masing-masing pos 
  • Yang sifatnya wajib keluarkan di awal segera dapat penghasilan
  • Jangan rakus dan berlebihan !

Semoga bermanfaat


Biodata Penulis

Nama Lengkap : Budi Septiawan
Profesi : Dosen & Peneliti
Bidang Ilmiah : Akuntansi, Ekonomi Syari’ah, Teknologi Informasi & Perencanaan Keuangan
Alamat e-mail : septiawanbudi4@gmail.com



0 Response to "UANG THR (Tunjangan Hari Raya), HARUSNYA DIGUNAKAN UNTUK APA AJA SIH?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel