UANG THR (Tunjangan Hari Raya), HARUSNYA DIGUNAKAN UNTUK APA AJA SIH?
Tidak terasa hari raya lebaran
akan menyapa umat muslim dalam beberapa hari kedepan, ada berbagai hal yang
biasanya dilakukan oleh setiap orang yang merayakannya, salah satunya adalah berbelanja
baju baru, sepatu baru, celana baru dll atau yang biasa dikenal dengan istilah
baju lebaran. Rasanya bagi sebagian kalangan membeli sesuatu yang serba baru di
hari lebaran sudah menjadi tradisi dan keharusan, padahal itu semua tidak wajib
atau bahkan sunah sekalipun kan ? Darimana sumber keuangan kita selama akhir
Ramadhan sampai dengan hari raya ? dominasi pendanaan pasti akan berasal dari
Tunjangan Hari Raya (THR). Akan sangat krusial jika pendanaan hanya berasal
dari uang THR saja dan kita tidak mengaturnya, bisa jadi celaka 13, apalagi
jika harus berutang kepada pihak lain, Riba lagi ! mengerikan !
Mengelola dan menempatkan dana
THR perlulah ketelitian dan kesesuaian pos, jangan sampai uang THR semua masuk
ke kasir-kasir mall atau kasir rumah makan.
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27).
Maksudnya
adalah mereka menyerupai setan dalam hal ini. So, jangan boros ya !
Kita perlu merencanakan keuangan
hari raya kita, jika tadi sempat disinggung pengeluaran untuk baju lebaran, apa
kabar dengan biaya mudik, tradisi memberi uang kepada anak kecil di keluarga,
zakat fitrah dll ? pasti cukup membingungkan untuk mengaturnya jika tidak
mempuyai rencana yang jelas.
Berbicara besaran jumlah uang THR
tentunya relatif, ada yang berada di kisaran ratusan ribu sampai mungkin
belasan juta, besaran ini tentunya masih bisa bertambah dari gaji pokok yang
diterima juga, karena biasanya gaji pokok di beberapa instansi diberikan
bersamaan atau berdekatan dengan THR. Semua akan terasa aman jika penggunaannya
tepat. Saya akan bagikan beberapa pos yang mungkin bisa dijadikan acuan, saya
membaginya ke skala prioritas dari yang wajib sampai low priority, dan bahkan bisa saving
juga dong
- Zakat
Wajib pos ini ada di posisi yang
teratas sebagai seorang muslim, jika zakat tidak kita keluarkan maka kita
bukanlah seorang muslim ! Ya, karena zakat sudah jelas sebagai salah satu rukun
Islam, jika tidak ditunaikan maka rusaklah rukun Islam.
“Saya pernah berada di antara
kaum Quraisy. Kemudian Abu Dzar lewat dan berkata, ‘Sampaikanlah berita gembira
pada orang-orang yang menyimpan hartanya (tidak mau membayar zakat) bahwa
punggung mereka akan disulut hingga keluar dari lambungnya, dan tengkuk mereka
dicos hingga keluar dari keningnya’.” (HR Bukhari)
Terlebih ini momen Ramadhan, akan
ada zakat fitrah yang harus dikeluarkan
- Sedekah
Sebagai muslim haruslah yakin dan
percaya bahwa sedekah itu mengayakan, disamping itu sedekah adalah amalan yang
sangat luar biasa dan bisa menjadi pemberat amal kebaikan kita di yaumil hisab
nanti, apalagi amalan sedekah yang dilakukan pada bulan suci Ramadhan, memberi
makan orang berbuka dll, itulah kenapa pos ini juga ada di atas sebagai seorang
muslim yang taat.
“Sesungguhnya orang-orang yang
bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka;
dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
Pos zakat dan sedekah ini bisa
dialokasikan 10% dari uang THR anda. 10% akan digunakan untuk zakat fitrah,
zakat maal (jika ada), sedekah, infaq
- Utang dan Cicilan
Pos ini tentunya menjadi
prioritas selanjutnya, bagaimana tidak ?
utang tercatat sebagai kewajiban yang harus dipenuhi dan dibayar. Janganlah
anda mangkir dari kewajiban yang satu ini. Karena jika utang lunas, tidurpun
akan pulas. Pastikan jangan utang RIBA ya ! idealnya pos ini tidak lebih dari
30%, karena jika utang kita mencapai misal 50% pendapatan kita, kita tidak akan
kesulitan untuk biaya sehari-hari, apalagi saving. Syukur-syukur jika tidak ada
utang, maka pos 30% bisa dialokasikan ke pos lainnya.
- Saving
Jangan berpikiran ini momen
lebaran dan banyak pengeluaran, kita dengan ringannya mengeluarkan uang di
kantong tanpa adanya saving. Simpan
sebagian uang kita di tabungan, jika ada lebih bisa di investasikan. Menabung
akan lebih utama, karena tidak semua orang paham akan investasi, tapi bagi yang
paham investasi, menabung dan invest
akan lebih bijak. 10%-15% bisa dialokasikan untuk ini
- Keperluan Mudik
Biaya mudik akan jadi pos
selanjutnya karena lebaran tanpa mudik, bukanlah tradisi di Indonesia,
mayoritas orang akan bermudik di hari raya. Buat catatan kecil atas pengeluaran
yang biasa anda keluarkan setiap kali mudik, anda bisa evaluasi dari tahun
sebelumnya, pos apa yang perlu atau tidak. Biaya bensin, tiket, tentunya akan
menjadi primer disamping pengeluaran lainnya, bagi yang mudik keluar pulau akan
lebih bijak jika sudah sebagian uang ditabung sebelumnya, sehingga tidak
membebani uang THR. Anda mungkin bisa mengeluarkan pos yang tidak perlu misal
makan di restoran saat mudik, jika uang pas-pasan bawa bekal adalah good idea, anda yang tau kondisi
lapangan, anda yang buat anggaran. Don’t
be lazy !
- Pakaian Lebaran
Pos ini dibawah, karena ini bukan
kewajiban, Ini hanyalah kebiasaan dan keinginan. Bukankah kita masih punya
banyak pakaian layak sebelumnya ? Kenapa harus memaksakan jika masih punya
pakaian layak. Beli pakaian secukupnya dan sebutuhnya. Anda bisa meredam hasrat
berbelanja dengan itikaf di masjid, karena biasanya diskon besar-besaran adanya
malam hari juga dan membuat naluri konsumtif anda bisa muncul. Perbanyak ibadah
malam hari, ya itupun jika kuat, bisa jadi realistis dan kondisional hihihi.
Kalopun harus beli baju, pastikan low
budget dan memang perlu.
Pos ini dan keperluan mudik bisa
anda alokasikan sekitar 30-40% dari uang anda.
- Dana Berbagi
Sudah menjadi kebiasaan dan
tradisi hari raya untuk memberikan angpao kepada anak-anak kecil yang ada di
keluarga kita. Pos ini relatif jika memang di keluarga anda tidak ada tradisi
ini, atau jumlah anak-anak kecil ada sedikit, atau mungkin anda memang tidak
biasa memberi, tapi menerima, boleh ugha tuh, hha. Pos ini bisa di kisaran
10% .
- Dana Tak Terduga
Sisa anggaran sekitar 10%-15%
jangan anda habiskan, anda harus simpan di pos dana darurat. Dana ini bisa
digunakan untuk hal darurat seperti sakit, mobil mogok, anak jajan dll. Jika
anda sudah tahu berapa sisa rupiah anda disini. Buatlah rencana anggarannya ya
!
Resume pos pengeluaran berdasarkan
skala prioritasnya, dari high ke low
1.
Zakat & Sedekah 10%. Jika lebih that’s good
2.
Utang & Cicilan maks. 30%. Jika tidak ada that’s relief
3.
Saving & Investment 10%-15%. Jika bisa invest, why not ?
4.
Keperluan Mudik & Pakaian Lebaran 30%-40%, ingat
jangan berlebihan ya !
5.
Dana Berbagi 10%. Cari peluang hemat tapi jangan
juga pelit
6.
Dana Tak Terduga 10%. Trust me, it’s compulsory !
Highlights tips mengelola uang THR
- Buat skala prioritas
- Buat anggaran dan catatan
- Sediakan beberapa kantong uang untuk masing-masing pos
- Yang sifatnya wajib keluarkan di awal segera dapat penghasilan
- Jangan rakus dan berlebihan !
Semoga bermanfaat
Baca Juga
Biodata Penulis
Nama Lengkap : Budi Septiawan
Profesi : Dosen & Peneliti
Bidang Ilmiah : Akuntansi, Ekonomi Syari’ah, Teknologi Informasi & Perencanaan Keuangan
Alamat e-mail : septiawanbudi4@gmail.com
0 Response to "UANG THR (Tunjangan Hari Raya), HARUSNYA DIGUNAKAN UNTUK APA AJA SIH?"
Posting Komentar