-->

ANTARA RIBA, INFLASI DAN RUPIAH


ANTARA RIBA, INFLASI DAN RUPIAH 


Sumber : pixabay.com


“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” [Al-Baqarah: 275]
Berdasarkan ayat tersebut terlihat dua hal yang kontradiktif, yakni riba yang diharamkan oleh Allah (banyaknya akad utang piutang) dan jual beli yang jelas dihalalkan, secara langsung ataupun tidak jual beli merupakan lawan atau penghancur riba.

Saat ini Indonesia sedang mengalami penurunan nilai mata uang rupiah (depresiasi) terhadap mata uang asing seperti Dollar, semua kalangan mulai dari pemerintah sampai dengan dengan rakyat kecil merasa ini sebagai "krisis ekonomi" bahkan sebagian kalangan takut krisis moneter 98 terjadi lagi.
Beranjak ke inflasi (naiknya harga-harga barang & jasa umum di pasaran, sembako, buah-buahan dll). Tanpa melihat peningkatan persentase inflasi tiap tahunnya, kita sudah merasakan sendiri bahwa rupiah makin hari makin tidak ada artinya. Ilustrasi yang saya rasakan adalah dulu saya kuliah tahun 2009 biaya kuliah per tahun kisaran 9jt, saat ini 2018 di tempat yang sama biaya kuliah sudah mencapai 18jt per tahun. Uang 9jt saat ini setara dengan biaya sekolah TK Swasta per tahun di kota-kota besar, itu semua karena inflasi.


Beberapa cara meredam laju inflasi diantaranya : 


1. Dengan mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan moneter diskonto menyatakan jika Bank Sentral menaikkan suku bunga (riba) maka masyarakat akan banyak menabung karena akan mendapat return bunga yang lebih tinggi. Semua berasal dari sistem ribawi bukan ? secara teori mungkin inflasi akan turun, tapi riba menjalar !

Kebijakan menarik yang sebaliknya dilakukan oleh pemimpin Tuki Erdogan yang justru menahan suku bunga negaranya di level yang rendah di saat krisis ini. Apa katanya ?
“Suku bunga harus tetap di level minimal karena merupakan alat eksploitasi yang membuat orang miskin semakin miskin dan orang kaya semakin kaya,” kata Erdogan dikutip dari AFP, Minggu (12/8/2018).

Kritik Erdogan terhadap suku bunga bukan pertama kalinya dilakukan. Pada pertengahan Mei 2018, dia juga menyebut, suku bunga sebagai “ayah dan ibu dari segala kejahatan.”

Erdogan dengan tegas menentang RIBA ! dan dengan berani memboikot produk-produk USA di Turki sebagai kebijakan (menekan impor). Sebagai penutup ia bilang bahwa "Masalah di Turki pasrahkan pada Allah" 

Semoga Allah senantiasa melindungi anda dan negara Turki. Amin


2. Memperbanyak jumlah barang dan jasa.

Jelas kan ? lawan Riba adalah jual beli !. dengan memperbanyak barang dan jasa yang awalnya dari jual beli. Pengusaha diminta untuk meningkatkan produktivitasnya, sehingga dapat menyerap uang di pasaran. Menambah pendanaan usaha gimana ? pokoknya jangan dari sumber riba lah 😁
Kesimpulan dan keterkaitan, inflasi menyebabkan harga-harga bahan pokok naik, bahan pokok yang melalui proses produksi dan harus impor harus terkena dampak melemahnya rupiah. Sedangkan inflasi adalah akar dari bunga riba yang menjalar !
Semoga kita senantiasa selalu menghindari Riba apapun bentuknya.

Wallahu a'lam bishawab


Biodata Penulis


Nama Lengkap : Budi Septiawan
Profesi : Dosen & Peneliti
Bidang Ilmiah : Akuntansi, Ekonomi Syari’ah, Teknologi Informasi & Perencanaan Keuangan
Alamat e-mail : septiawanbudi4@gmail.com





0 Response to "ANTARA RIBA, INFLASI DAN RUPIAH "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel